Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid menjelaskan, kamus sejarah tersebut masih berupa naskah yang sedang disempurnakan dan belum diedarkan kepada masyarakat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memutuskan menarik Kamus Sejarah RI Jilid I, yang menuai polemik gara-gara tidak memasukkan nama pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy`ari.
Ketua Komisi X DPR, Sayiful Huda menyampaikan kekecewaan terkait nama Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang tidak ada dalam Kamus Sejarah Indonesia.
Menulis sejarah yang benar dan sesuai fakta ditegaskan oleh Jazilul Fawaid sangat penting agar bangsa ini mengerti peran dan perjuangan para ulama dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
Said Aqil pun menyarankan Kemdikbud menyusun ulang naskah kamus tersebut. PBNU siap mendampingi Kemendikbud dalam proses tersebut dengan tim sejarawan yang canggih.